avielletech.com – Tantangan yang dihadapi generasi muda khususnya Generasi Z dalam memasuki dunia kerja di Indonesia, salah satu topik utama dalam debat calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta 2024 pada 6 Oktober 2024 adalah. Pemikiran tentang solusi untuk mengakhiri pengangguran yang didominasi kaum muda di Jakarta.
Wakil Gubernur Nomor 1 DKI Jakarta Sosowono menekankan pentingnya menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran kaum muda. Menurutnya, salah satu langkah konkrit yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong program internasional bagi generasi muda.
“Anak-anak muda ini sangat kreatif jika didorong dan diberi modal yang cukup, Insya Allah kreativitasnya akan berkembang,” kata Sosuno, Minggu (6 Oktober 2024) di Jakarta International Exhibition Center.
Oleh karena itu, Wakil Gubernur 2, Kin Verdana, menyoroti kesenjangan antara keterampilan yang dibutuhkan untuk kehidupan kerja dan kemampuan Gen Z. Ia menekankan perlunya integrasi yang lebih baik antara dunia kerja, kampus, dan pendidikan vokasi. .
Baca Juga: Festival Pelajar Kimono dan Khamar Tsukabumi Launching 2024
“Gen Z membutuhkan peluang kerja langsung yang berhubungan langsung dengan pasar kerja sehingga mereka dapat ditempatkan di industri yang tepat,” kata Verdana.
Sementara itu, Wakil Gubernur Nomor Urut 3, Rano Kurno menekankan perlunya Balai Latihan Kerja (BLK) pelatihan kerja Generasi Z yang lebih modern dan terintegrasi. Menurutnya, pendidikan yang layak bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi pengangguran di DKI Jakarta. .
“Generasi Z membutuhkan helpline 24 jam sebagai panduan agar mereka memiliki panduan yang jelas dalam memilih karir agar tidak salah memilih jalan,” kata Rano Karno. Kondisi pengangguran di DKI Jakarta
Berdasarkan data terkini Survei Angkatan Kerja Nasional (SECRNAS) yang dimutakhirkan pada Mei 2024, DJI Jakarta merupakan salah satu dari lima provinsi di Indonesia dengan tingkat pengangguran (TPT) tertinggi. Tingkat pengangguran DKI Jakarta sebesar 6,94 persen. Jumlah tersebut sebagian besar didominasi oleh kelompok usia muda, khususnya generasi Z.
Secara nasional, TPT kelompok usia 15-19 tahun sebesar 25,77 persen, sedangkan kelompok usia 20-24 tahun sebesar 16,85 persen. Meskipun statistik ini menunjukkan tingginya pengangguran kaum muda, namun hal ini tidak boleh menjadi hambatan bagi Generasi Z untuk terus mengembangkan keterampilannya dan beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja yang dinamis.
Baca Juga: BRI Peduli Proses Kesiapan Kerja 13.000 Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Generasi Z
Psikolog dan pakar pengembangan staf Endang Retno Wardhani menekankan pentingnya persiapan matang bagi Generasi Z sebelum memasuki dunia kerja. Menurut Retno, tantangan terbesar generasi ini adalah minimnya pengalaman dan minimnya pendidikan yang memenuhi kebutuhan industri.
“Tidak semua organisasi menghargai proses pembelajaran atau pelatihan,” kata Retno pada Z Talks: Upskilling The Indonesian Modern Workforce di Jakarta pada 16 Mei 2023.
Retno menyarankan agar Generasi Z memperkuat kemampuan literasinya di bidang teknologi dan digital, karena keterampilan tersebut paling dibutuhkan oleh perusahaan saat ini. Ia juga menekankan perlunya memanfaatkan pusat karir lembaga pendidikan sebagai wadah pengembangan bakat.