Tatarmedia. Kamis White adalah salah satu era Kristen yang jatuh pada hari Kamis sebelum Paskah.
Pada hari Kamis, White bukan hanya tradisi, sejarah, dan makna yang mendalam, karena pembukaan Three Holy Suns (serangkaian peringatan) akan menyakitkan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Secara historis, pada malam terakhir Yesus, Kamis Putih membuat malam Yesus ditangkap dan diregangkan dengan murid -muridnya.
Baca juga: Baim Wong Legoowo, tidak terhubung dengan Mut’ah Rp. Paula verhoeven 1 miliar
Selama pesta ini, Yesus menggunakan roti dan anggur sebagai simbol tubuh dan darah dan memerintahkan murid -muridnya untuk melakukan pengorbanan yang sama.
Acara ini adalah dasar dari Ekaristi atau persekutuan Ekaristi, yang telah dirayakan sejauh ini dalam agama Kristen.
Lebih jauh, dalam Injil Yohanes, dikatakan bahwa Yesus melakukan hal yang sangat kecil pada malam terakhir malam itu, kaki para murid -Nya.
Baca lebih lanjut: Sejarah Panjang Sirkus Timur Indonesia (OCI), pelopor sirkus tanah air
Tindakan ini tidak hanya menghadirkan kerendahan hati dan layanan, tetapi juga memberikan panutan bagi pengikut untuk melayani satu sama lain dengan cinta. Menurut laporannya, White Kamis memiliki banyak pandangan penting tentang orang Kristen:
1. Peringatan Ekaristi: Perjamuan Terakhir adalah dasar dari Ekaristi, di mana orang -orang percaya berpartisipasi dalam tubuh dan darah Kristus sebagai bentuk persatuan dengannya dan dengan orang lain.
Baca lebih lanjut: jejak cinta pengacara terkenal, hotma sitompul menikah tiga kali
Contoh 2 kerendahan hati dan pelayanan: Profesor akta alas kaki dari kerendahan hati, pelayanan tanpa syarat dan kepentingan persaudaraan antara pengikut Kristus.
3. Merefleksikan pengorbanan Kristus: Momen ini mengundang orang untuk mempertimbangkan pengorbanan Yesus, yang segera datang untuk tujuan manusia.