Tatamremesia.id – Memprediksi potensi cuaca yang keras, BNPB sekali lagi melakukan modifikasi cuaca (OMC) di langit Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Kepala informasi tentang informasi dan bencana alam di BNPB, Abdul Muhari menjelaskan bahwa OMC dibuat untuk mengurangi banjir, tanah longsor dan cuaca keras lainnya, menggunakan teknologi menabur garam dalam Comulonimbus Awan untuk mengendalikan presipitasi.
“Amandemen cuaca ini adalah bagian dari upaya BNPB minimum untuk memerangi potensi risiko bencana cuaca darurat.
Baca Juga: Sukobums No Run, Weating dengan Buaya Ditangkap
“Melalui OMC, Anda dapat berharap bahwa intensitas hujan dapat dikendalikan untuk mencegah banjir dan tanah longsor,” kata Muhari dalam pernyataannya pada hari Minggu (15 Desember 2024).
Muhar berlanjut, indeks keberhasilan OMC dapat dilihat dengan pengurangan yang signifikan dalam target di area target dari 11 Desember hingga 14 Desember 2024.
Sebelum memperluas OMC, kelompok BNPB, serta BMKG dan BPBD, membuat instruksi intensif untuk memastikan bahwa langkah -langkah itu dibuat pada target.
Baca Juga: BNPB dan BMKG Melakukan Amandemen Cuaca di Sky Sukabumi
“Berdasarkan peramalan sistem peramalan global (GFS), diasumsikan bahwa zona Java pusat, terutama bidang-bidang seperti Demak, Bless, Salatiga dan Banjarnegar, akan hujan dengan intensitas 14-32 mm per hari.
BMKG mengidentifikasi curah hujan tinggi di java tengah, dengan intensitas yang dapat mencapai 50-120 mm per hari.
“Untuk mengatasi ini, OMC terkonsentrasi di Laut Utara Pusat Jawa untuk mempengaruhi awan yang bergerak ke daratan, menghindari hujan lebat yang dapat meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor,” jelasnya.
Baca Juga: Cuaca Keras di Sukobumi, Bupati Mengirim Modifikasi Cuaca untuk BNPB
Pada hari Sabtu (12/14), tim OMC membuat lima penerbangan dengan pesawat Cessna Caravan 208B, yang berangkat dari Jenderal Ahmad Yani, Semarang (OMC Post di Central Java).
Setiap penerbangan dilakukan dengan tujuan menabur 1000 kg bubuk NaCl pada ketinggian 10.000 hingga 12.000 kaki dibandingkan dengan permukaan laut untuk menghindari awan hujan yang diduga akan menyebabkan tanah. Total waktu yang digunakan dalam lima penerbangan terorganisir adalah 10 jam 39 menit.