Klarifikasi KCD V Sukabumi Terkait Demo Pelajar SMKN 1 Gunungguruh

avielletech.com – Dinas Pendidikan Daerah Sukabumi (KCD) Jawa Barat menggelar jumpa pers pada Jumat (25/10/2024) terkait kejadian rahasia yang bocor secara online saat aksi unjuk rasa siswa di SMKN 1 Gunungguruh.

Lima Faudiamar, Kepala Dinas Pendidikan KCD Wilayah V Sukabumi, mengatakan kepada media bahwa kegiatan ini merupakan kritik terhadap mahasiswa yang mempertanyakan efisiensi biaya keuangan yang disumbangkan pemerintah dan mahasiswa. orang tua.

Mengutip protes siswa yang terjadi di halaman sekolah SMKN 1 Gunungguruh, Selasa (22/10), Lima Faudiamar mengatakan, awalnya ada tugas belajar mengajar untuk melaksanakan pembelajaran P5, namun banyak kemeriahan hingga tugas tersebut selesai. selesai.

Baca Juga: Pelajar Tewas dalam Adu Gaya Gladiator di Sukabumi

Namun, menurut Lima, aksi siswa tersebut berakhir setelah kepala sekolah menjelaskan seluruh pertanyaan siswa.

“Jadi semuanya jelas, semua pertanyaan tentang anggaran BOS (siswa) dan sumbangan orang tua tentang biaya sekolah dijawab secara rinci oleh kepala sekolah tentang alokasi semuanya dan akhirnya mereka mengerti,” kata Lima Faudiamar kepada pers. Pertemuan dengan tim media Aula KCD Pendidikan Area V Sukabumi, Jumat (25/10).

Setelah menentukan alokasi dan pelaksanaan anggaran, para siswa dibuat bingung dengan pembangunan kapel sekolah yang belum selesai.

Baca juga: Siswa SMKN 1 Gunungguruh Sukabumi Ajukan Pertanyaan Soal Biaya DSP dan Dana PKL

“Dalam hal ini, gedung gereja yang akan datang tidak menerima uang sumbangan orang tua, tetapi gedung tersebut akan tetap menerima uang dari dana amal gereja,” kata Lima.

Tuntutan lain dari mahasiswa yang berunjuk rasa adalah terkait uang yang mereka peroleh dari pedagang kaki lima yang mengaku menolak membayar 1,5 juta untuk kegiatan mereka.

Begitu para siswa protes, kepala KCD mendatangi SMKN 1 Gunungguruh dan mewawancarai langsung beberapa siswa.

Baca Juga: Geng Motor Tawuran di Palabuhanratu, Polisi Tangkap 9 Preman

Hingga akhirnya diputuskan untuk tidak melakukan PKL pada tahun ini.

“Jadi keputusan kami adalah tidak menghentikan para vendor,” kata Lima.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *