Tatamedia.ID – Asosiasi China Indonesia (INI) Sukabumi telah mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk para korban bencana hidrometeorologi di Sukabumi, Jawa Barat.
Melalui Gerakan Perawatan Pusat sebagai cara komitmen untuk membantu masyarakat yang terkena dampak, kemarin menyalurkan fase pertama bantuan logistik kepada penduduk yang terkena dampak di empat desa pada hari Minggu (08/12/2024).
Presiden Inti Sukabumi Hendi Efffendi mengatakan kepada tim media bahwa bantuan ini dibuat sebagai respons cepat terhadap banjir mendadak, tanah longsor dan pergerakan tanah yang mempengaruhi Sukabumi pekan lalu.
Baca juga: Pemerintah mengatakan bantuan perumahan akan merusak dampak pada bencana di Sukabumi
“Kami telah membentuk kekuatan perhatian sentral yang diketuai oleh Budiyanto HP (Budi Chung) untuk mengoordinasikan bantuan dengan cepat dan pada tujuan,” kata Hendi, Senin (09/12).
Tahap pertama bantuan logistik didistribusikan di daerah desa Surnasari, orang -orang Pabuaran, orang -orang Ciwalat dan kota Sukajaya.
Proses distribusi melibatkan mobil logistik, sepuluh sepeda motor pengantar, serta sepeda motor yang menunggu situs bencana memfasilitasi akses ke daerah yang terisolasi.
Baca juga: 10 korban mati, perbarui data dampak lengkap dari bencana Sukabumi dalam seminggu terakhir
“Perjalanan ke tempat yang penuh dengan tantangan, bahkan mobil logistik kami jatuh ke ladang. Namun, antusiasme tim tidak kembali,” kata Budiyanto HP.
Dalam distribusi ini, Inti prihatin bekerja sama dengan beberapa sukarelawan, seperti Kipahare Cares yang diketuai oleh Irman Signansyah, serta dengan komunitas Qur’an dan Rimba Raya Bumi.
Selain itu, fase kedua dari distribusi bantuan dijadwalkan berlangsung pada hari Rabu, 11 Desember 2024.
Baca juga: 5 penduduk Sympaamen meninggal, terburu -buru bumi yang terburu -buru, dimasukkan ke Worduhanratu – bagian Kiaradua terganggu untuk diakses sore ini
“Kita akan melihat situasi dan kondisi di lapangan untuk menentukan titik bantuan berikutnya. Inti Care akan tetap hadir untuk memberikan bantuan logistik pada tahap,” tambah Budiyanto.