Korban Banjir Bandang Jembatan Merah dan Cikondang Sukabumi, Ribka Tjiptaning : Harus Direlokasi

avielletech.com – Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ribka Tjiptaning Ploretariyati mengunjungi dua lokasi terdampak bencana banjir di Kota Sukabumi, Selasa (11 Desember/ 2024).

Ditemani petinggi partai PDIP Kota dan Kabupaten Sukabumi serta puluhan alun-alun berlogo Kepala Banteng, Ribka Tjiptaning mengunjungi lokasi terdampak banjir di kawasan Jembatan Merah Baros dan Cikondang Kota Sukabumi.

“Saya lihat di TV ada banjir di Kota Sukabumi. Awalnya saya tidak percaya, saya cek dan ternyata benar. Kebetulan saya ditugasi Bu Megawati untuk berkampanye ke seluruh Indonesia, jadi kebetulan saya punya waktu hari ini dan kebetulan hari ini saya berkampanye di Kota Sukabumi,” Ribka Tjiptaning, mantan anggota DPR-RI daerah pemilihan kota Sukabumi , dikatakan.

Baca juga: PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi Minta DKPP Selesaikan Sengketa Pilkada Ribka Tjiptaning

Menurut Ribka Tjiptaning, sebagai pihak yang identik dengan rakyat kecil, mengaku terharu dengan keadaan warga terdampak bencana.

Dalam kesempatan tersebut, Ribka Tjiptaning membagikan tempat tidur, selimut, pakaian anak, makanan, sembako, dan uang tunai kepada korban terdampak bencana banjir di dua tempat.

Di tengah terhentinya pesta demokrasi ke-5 Pilkada Kota Sukabumi 2024, momentum kampanye PDIP diusung dengan kunjungan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana.

Baca juga: Surat Suara PDIP di Sukabumi Diduga Hilang dan Dicuri KPU Didesak Buka Kembali Kotak Suara

“Namun menurut saya, daripada melakukan kampanye dengan berteriak-teriak di atas panggung, lebih baik mengambil langkah spesifik, mengunjungi dan membantu masyarakat terdampak banjir bandang,” ujar Rebekah.

Di partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, ada Baguna (Otoritas Penanggulangan Bencana) yang bekerja ‘cepat’ membantu korban bencana tanpa membeda-bedakan pilihan politik.

Ribka Tjiptaning menegaskan, anggota Baguna telah mendapatkan pelatihan dasar penanggulangan bencana dan pengendalian operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) yang dilandasi semangat kemanusiaan dan nasionalisme yang kuat.

Baca Juga: Manusia Gunung Lewotobi Letusan Banjir Lahar Meresap Permukiman

“Sebenarnya di Kabupaten dan Kota Sukabumi sudah ada program pendidikan nasional. Kemudian untuk meminimalisir dampaknya, kami akan memberikan layanan pemantauan pendidikan karena di Kabupaten Sukabumi sering terjadi banyak (bencana), seperti angin puting beliung, tanah longsor, gempa bumi, baru dua kali saya menyaksikan bencana yang cukup besar di Kota Sukabumi,” kata Rebekah.

Untuk terus memantau korban banjir di Kota Sukabumi, lanjut Rebekah, diperlukan kajian mendalam dan mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana lanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *