Tatemasia.id – Sukabumi Regency Kepung Kepung membunuh bencana Kepung Besar yang menewaskan 39 sub -substal dan 176 desa di lingkungan terbesar Jawa Bali.
Banjir, pendaratan, ribuan rumah yang terkena dampak pergerakan tanah, 12 orang tewas dalam bencana besar di wilayah Sukabum.
Wakil eksternal Mukri Fredna Mukri Fredna mengatakan, hasil untuk mengendalikan imajinasi satelit, menghancurkan setidaknya dua hutan dan penutup hutan Dano. Penghancuran hutan sangat mencurigakan berkat kegiatan penambangan yang dibuat oleh PT. SGC melalui anak perusahaannya, Pt. Semen Jawa dan Pt. Tambang Semen Sukabumi.
BACA JUGA: Dibesking Sekum Premans Aktivitas Penambangan Emas Ilegal Cibuluh Ciemas Geopark Ciletuh Membuat Tetangga
2015. Sejak itu, sikap menolak untuk menjadi pabrik semen dari Thailand telah memanfaatkan tertinggi karena wilayah Kars akan menjadi bahan baku semen.
Wahyudin menambahkan direktur eksekutif Java Walhi, aspeknya telah dinobatkan sebagai tim peneliti dari 3 Desember ke Sukabumi.
Temuan lapangan, tidak hanya bintik -bintik Wahyu, anggur dan Dano.
Baca juga: tambang pertambangan di daerah gununguh sukabumi
Di daerah lain, ada juga kerusakan di hutan dan lingkungan karena penambangan emas dan untuk membantu bahan penambangan kuarsa untuk semen di perusahaan SCG.
Di desa Waluran, penghancuran hutan, kehancuran hutan sangat mencurigakan untuk mendarat tanah di tanah, proyek untuk menawarkan bubuk kayu Sagan.
Proyek ini diharapkan menjadi 1,307,69 hektar sebagai otoritas regional di Pt Perhutani, Wahyudin menjelaskan.
Baca juga: Annak in Annequin dan Energy Energy Corruption Bumd Sukabumi Lawyers Office of General District
Agen yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Perhutani Perhutani, Pt. PLN, dan PT, tidak ditentukan bahwa perusahaan hewan peliharaan Sinar dan perusahaan Cina juga telah mengambil program ini.
Karena itu terjadi dengan KPH lain, ini adalah perusahaan yang membawa perusahaan ke debu kayu, terutama PT. PLN Persero, PT, Sinar Mangi dan Pt.Makmur Jaya Cororpendo.