avielletech.com – Bola Lengeun Seuneu atau biasa disebut Boles dan Ngagotong Lisung Ngamuk terdaftar sebagai warisan budaya takbenda Indonesia (WBTBI).
Bola Leungeun Seuneu merupakan perpaduan olahraga dan seni pencak silat dan budaya yang dikembangkan oleh Museum Prabu Siliwangi dan Akademi Silat Maung Bodas yang dipimpin oleh Muhammad Fajar Laksana.
Sejarah Bola Leungeun Seuneu diketahui berasal dari abad XIII – XV Masehi pada masa Kerajaan Pajajaran.
Baca juga: Pekan Kreasi Budaya Rayakan Sanggar Seni Langkala ke-3 Cengkok Wijayakusuma Nagrak Sukabumi
Pada masa pemerintahan Pajajaran, kesenian Boles didasarkan pada permainan Maung Bodas nyonyo’o kewe (permainan bola api).
Kesenian boles ini biasanya dipentaskan pada acara-acara besar seperti penyambutan kedatangan Raja dan perayaan besar lainnya.
Dalam Boles, bola api dimainkan dari buah kelapa tua yang sudah dikupas kulitnya, kemudian dibuat menjadi bola-bola.
Baca juga: Festival Sukabumi 2023 Bebegi Identitas Budaya Sunda
Kemudian bola tersebut direndam dalam minyak tanah selama 24 jam hingga minyaknya menetes dari bola tersebut dan ketika dimainkan bola kelapa tersebut terbakar.
Sejarah Boles dijelaskan Ketua Harian Padepokan Silat Maung Bodas Ponpes Dzikir Al’Fath, Yusup Supandi, kepada avielletech.com.
“Saat ini Boles diakui tingkat nasional sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTBI) dan Ngagotong Lisung Ngamuk diakui tingkat Jawa Barat. Kita bersyukur kepada penciptanya, guru besar kami, Prof.Dr.Fajar Laksana, ketua dari PS Maung Bodas
Baca juga: Seni Ketangkasan Adu Domba di Milangkala Padepokan Jagat Satria Sukabumi
Yusup melanjutkan, Perguruan Silat Maung yang berlokasi di Pondok Pesantren Dzikir Al’Fath saat ini memiliki 29 cabang di kota/kabupaten Sukabumi.
“Agar seni budaya Sunda terus berkembang, kami berharap pemerintah mempunyai keinginan yang tulus untuk mengembangkan dan melestarikan seni budaya Sunda, salah satunya Pencak Silat,” ujarnya.