avielletech.com – Gempa bumi di Kepulauan Marina di Samudera Pasifik berkekuatan 7,1 terjadi pada Jumat pekan lalu pukul 18:03:18 WIB (05/04/2024).
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Dr. Daryono mengumumkan bahwa batang ini telah ditingkatkan menjadi M 6.8.
Gempa bumi berkekuatan M 7,1 terjadi di Palung Mariana yang kemudian ditingkatkan menjadi M 6,8 pada Jumat pukul 18:03:18 WIB, jelas Daryono.
Baca juga: Gempa Picu Tsunami di Taiwan, Apa Dampaknya bagi Indonesia
Pusat gempa terletak di lautan pada koordinat 18,96° LU dan 145,42° BT dan memiliki kedalaman hiposenter 241 km.
“Gempa ini merupakan jenis gempa kedalaman menengah yang disebabkan oleh aktivitas deformasi batuan Lempeng Pasifik yang tersubduksi/subduksi ke bawah Lempeng Mariana (Gempa Intraslab) melalui mekanisme sesar dorong.” Lanjut Daryono.
Berdasarkan perkiraan peta guncangan, gempa di Kepulauan Mariana ini menghasilkan getaran dengan skala intensitas IV MMI.
Baca juga: Jembatan Kunci di Baltimore, Amerika Runtuh Dihantam Kapal Kargo
Gempa bumi ini tidak menimbulkan dampak buruk karena hiposenternya berada di tengah kedalaman sehingga energi yang dikeluarkan dari episentrum melambat dan naik ke permukaan, kata Darjono.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) melaporkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Patut kita apresiasi bahwa gempa ini merupakan gempa dengan kedalaman sedang, sehingga deformasi batuan lempengan tersebut tidak mengganggu kolom air laut yang menyebabkan terjadinya tsunami, ujarnya.
Baca juga: Wilayah Papua Nugini Diguncang Gempa
Berdasarkan hasil pemodelan dan analisis tsunami yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Mariana tidak menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak percaya pada berita bohong (hoaks) atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya. Kasusnya adalah (*)