Intip Keunikan Desa Adat Kampung Naga, Paduan Alam dan Budaya Sunda yang Memukau

avielletech.com – Kampung Naga, sebuah kampung adat di Tasikmalaya, berhasil menarik perhatian banyak orang karena memiliki keunikan budaya yang sangat kental.

Kehidupan di kawasan ini seolah membeku selaras dengan alam dan tradisi leluhur. 

Lalu apa bedanya dengan Kampung Naga? Nah penasaran maka dari itu baca terus artikel kami sampai selesai untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

Baca juga: Tak Hanya Seruling, Berikut 5 Alat Musik Sunda yang Wajib Anda Ketahui, Struktur Tradisionalnya yang Unik.

– Rumah Tangga Limas: Alih-alih mengikuti model saat ini, rumah di Kampung Naga cenderung berbentuk portal dan beratap limas. Diketahui ini sengaja digunakan karena memiliki makna filosofis.

-Bahan alami: Berada di tengah era modern, rumah-rumah di kawasan ini masih menggunakan material alam seperti kayu, bambu, dan ijuk. Hal ini menunjukkan kecerdikan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam.

– Orientasi Rumah: Bagus, menarik, rumah-rumah di kawasan ini selalu menghadap utara atau selatan. Penyebabnya karena mereka mengikuti kepercayaan nenek moyang.

Baca juga: Candi Jiwa di Kawasan Candi Batujaya, Merupakan Peninggalan Kerajaan Tertua di Jawa Barat yang Budayanya Kuat

– Seren Taun : Festival adat tahunan ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen.

– Kendala dan Larangan Masyarakat desa budaya ini mempunyai beberapa kepercayaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti larangan menebang pohon tertentu atau membangun rumah di kawasan yang dianggap keramat.

– Hukum Adat : ​​Hukum adat masih sangat dihormati dan menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca juga: Alat Musik Sunda ‘Keun Bae’ yang dibalut nada reggae dan musik tradisional Sunda memancarkan kehidupan yang sederhana dan lestari

– Belum ada listrik: Menariknya, masyarakat di sini juga tidak seperti masyarakat kebanyakan karena masih mengandalkan penerangan tradisional, seperti obor atau lampu minyak.

– Subsistensi pertanian: Sebagian warga bermata pencaharian sebagai petani. Setiap orang menanam padi, palawija, dan sayuran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *