avielletech.com – Komunitas Landrover Sukabumi dengan disabilitas, Sekolah Darurat Buni Nurani, Kota Sukabumi mengimplementasikan sarana pelayanan sosial.
Selain memberikan kompensasi, orang -orang cacat diminta untuk mengamati emosi yang berkaitan dengan hiburan di perkebunan yang cocok dan teh.
Acara ini disatukan oleh Sekretariat Sukabumi Sukabumi Landrover, yang terletak di Jalan Salabintana KM 7, Kabupaten Kecamatan / Sukabumi, Sukabumi Landrover.
Baca juga: hormat! Setelah menggunakan interaksi video, gunakan bahasa isyarat dengan klien disabilitas viral menggunakan karyawan viral bri
Setidaknya 40 siswa Budi Nurani SLB diambil dari sekolah -sekolah di wilayah Balandongan, para siswa dibawa untuk meninggalkan perjalanan hiburan di sepanjang jalan -jalan dan mengamati tanah di Taman Ruang Teh Kiper.
“Alhamdulyillah dibagi dengan orang -orang cacat dengan SLB Budi Nurani buta di sebuah acara sosial.
Selain mengundang cara yang lucu, pelacur memastikan kompensasi dalam bentuk uang dan makanan di saku komunitas Landrover Sukabumi, siswa SLB Buda Nurani dan guru administrasi sekolah.
Baca juga: BRI, YPAC Cakarta peduli tentang distribusi beasiswa dan infrastruktur dalam hal kebutuhan orang cacat
“Ini adalah kepercayaan, Sukabumi Landrover, yaitu pelatih sekolah yang luar biasa ini, salah satu anggota Kang Haji Augusta, disambut dengan semua anggota sekolah yang luar biasa ini dan dapat bekerja secara efisien dan efektif,” katanya.
Sementara itu, pemilik utama Sekolah Darurat, Nurani, Tanty Erkoni, Sukabumi Landrover Society, yang mengambil bagian dalam banyak kegiatan, berterima kasih. Tantry mengklaim bahwa dia dengan sukarela membawa murid -muridnya untuk mempromosikan alam.
“Anak -anak sangat bahagia dan bahagia, meskipun tentu saja pelacur itu jelas merasakan kebahagiaan dan suhu yang dikeluarkan oleh anggota Land Rover dan mengimbangi siswa kami, Tantra.
Baca juga: goreng alun-alun bang dher citara legendaris macaron sukabumi
Acara ini ditutup dengan pertunjukan musik, Salamin Kedai, Salabintana, Sukabumi, dengan orang -orang cacat buta di wanita jalang itu. (*)