avielletech.com – Anggota komunitas muslim kimono dan anggota komunitas Caring, Madai dan Smart Aquat atau akrab disapa Kimar mengunjungi Kantor Disporabar Kota Sukabumi pada Jumat (04/10/2024). )
Baca Juga : Banjir Melanda 3 Kecamatan di Karawang Jawa Barat
Kadis Pemuda Fifiq Ahmed Taufiq menerima mereka di Disporabar Kota Sugabhumi.
Selain acara reuni, Kimono dan Kimer tiba di Disporabor Kota Tsukabumi untuk membicarakan kegiatan yang akan dimulai oleh Kimono dan Kimer.
Baca Juga: Perang Bintang! Sabrina Motory Milenial dan Gen Z mendukung kembalinya Ahmed Fahmy sebagai Wali Kota Sukabumi
Fibri, atasan Kimmerin, mengaku prihatin dengan kondisi generasi muda atau yang disebut Generasi Z.
FEBRUARI berkomitmen untuk selalu berkontribusi dalam menyukseskan pembangunan di lahan kering, khususnya di bidang pemuda.
Sebagai wujud kepedulian terhadap nasib generasi muda, pada bulan Februari komunitas yang digalangnya akan mengadakan acara bertajuk Festival Pelajar.
Baca Juga: Jangka Waktu KPR Didesain 35 Tahun, Solusi Perumahan Bersubsidi Terjangkau untuk Milenial dan Gen Z?
“Acara ini akan mengundang seluruh generasi muda, termasuk mahasiswa dan pelajar dari berbagai penjuru Tsukabumi. Untuk itu kami bekerja sama dengan Disphora, sehingga festival pelajar ini sejalan dengan tujuan pembangunan kota Tsukabumi,” kata February.
Baca Juga : Update Pencarian 3 Warga Tertimbun Longsor di Simpenan Sukabumi
Disporabar Kota Sukabumi menyambut baik kimono dan ide kreatif dari komunitas Khmer.
“Saya senang dan bangga memiliki komunitas yang peduli terhadap kesejahteraan dan fokus mengenalkan Islam kepada GenZ,” ujar tokoh kepemudaan yang akrab disapa Kang Tawfiq itu.
Baca Juga: Polisi Kota Sukhabhoomi mengambil tindakan tegas setelah menembaki geng motor dalam kerusuhan keamanan
Tawfiq sepakat, komunitas muslimah seperti ini hanya ada di lahan kering dan perlu adanya petunjuk dan arahan untuk membentuk visi dan misi generasi muda lima tahun ke depan.
“Saya berharap kehadiran komunitas ini dapat menjadi sarana bagi generasi muda atau GenZ untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang Islam sebagai benteng pertama yang terbongkar oleh sistem sosial saat ini.” tambahnya.(*)
