avielletech.com – Kujang berasal dari abad ke-8 dan dikenal sebagai senjata tradisional Sunda Jawa Barat serta memiliki banyak makna filosofis dan sejarah.
Gujang dirancang oleh empu terkenal seperti Mbu Windu Sarbo, Mersukunda dan Ramayadi pada masa Kerajaan Bajajran atau sekitar tahun 1170.
Selain itu senjata ini merupakan salah satu instrumen yang tercatat dalam naskah kuno “Sangyang Siksa Kanda Eng Karesian” tahun 1518.
Naskah ini kala itu dibuat oleh Prabhu Siliwangi, kepala kerajaan Bhajara, sebagai pedoman hidup masyarakat Sunda.
Baca Juga: Mengenal Warisan Budaya Pertunjukan Sunda Wayangoruk yang Menakjubkan
Gujang memiliki bentuk yang khas dengan lekukan khas pada bilahnya yang melambangkan kekuatan dan keadilan.
Berasal dari Jawa Barat, senjata ini digunakan oleh para pemimpin dan pejuang sebagai simbol kekuatan dan keberanian.
Secara umum anatomi alat musik ini terdiri dari empat bagian yaitu papaduk atau kongo, eluk atau penis, reservoir dan mata (lubang kecil pada badan).
Selain itu, senjata tradisional tersebut tidak hanya sekedar senjata tetapi juga mewakili nilai-nilai luhur seperti keberanian, kejujuran dan kesetiaan. Jadi tipe apa saja yang ada? Daftarnya adalah sebagai berikut:
Pertama, Kujang Pusaka, senjata yang mempunyai nilai sejarah dan spiritual tinggi, seringkali diwariskan secara turun temurun dalam keluarga.
Baca Juga: 5 Alat Musik Tradisional Sunda yang Wajib Diketahui, Bukan Cuma Seruling
Kedua, Gujang Wirasaba merupakan jenis senjata yang sangat umum dengan bentuk yang sederhana dan biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Ketiga adalah Gujang Banglar, senjata tradisional bercirikan bagian atas berbentuk perahu yang melambangkan kegagahan para pelaut.
Keindahan dan nilai sejarahnya menginspirasi banyak seniman untuk menciptakan karya seni bertema pisau dapur.