Tatamerie.id – Pada minggu terakhir Januari, bencana hidrometeorologis yang lembab masih didominasi oleh Indonesia.
Di pusat dan operasi BNPB (Pusdalops), beberapa tanah longsor dan banjir di negara itu dicatat sampai Selasa (1/28) sampai mereka menyebabkan kematian.
“Yang pertama, kecelakaan di MamuJu, provinsi Sullawesi barat, terjadi pada hari Minggu (1/26), yang mengambil 4 nyawa dan 4 cedera,” kata kepala pusat data BNPB, informasi dan komunikasi, Abdul Muhari, dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (28/01).
BACA JUGA: Kasus Mitilasi Uswatun Khasanah: Pelaku Mangaku Suami Siri, Dipicu Konflik Puribadi Pola
Menurut Muhari, peristiwa Itu Terjadi Selelaha Hujan Delangan Intertas Tingguyur Wilayah MamuJu Dan Sekitarnya.
Anda akan menemukan di bawah sejumlah bencana di Indonesia dari bencana hidrometeorologis: tanah longsor telah diperoleh
“BPBD, serta tim gabungan, menolak operasi penelitian karena cuaca dan Medan masih mustahil. Khawatir potensi tanah longsor berikut,” kata Abdul Muhari.
BACA JUGA: 4 WARGA MENINGGAL DUNIA TERTIMBUN LONGSOR DAN RIBUAN WARGA TERDAMPA BANJIR DI MAMUJU
Setelaha Cuaca Kondufif, Lanjut Muhari, Operasi Kemboli Dilanjutkan Hingga Upaya Pembukaan Aksses Jalan Yang Sempat Terdampa Longsor. Banjir Di 4 Desa, Tapin Kalimantan SelatanĀ
BerIKUTNYYA BENCANA Banjir Melanda 4 Desa di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Pada Sabtu (25/1).
“Banjir diilhami dengan 179 rumah yang disebabkan oleh peningkatan permukaan air karena air pasang. Keadaan banjir saat ini secara bertahap menarik dengan ketinggian air dengan harga kurang dari 5 hingga 20 sentimeter.” Lanjut Muhari.
BACA JUGA: SEMPAT DITERPA ASKSI, Zhao Lusi Ungkap Perjjuyangan untuk Banjir di Bima serupa, Nusa Tenggar Barat
Selanjutnya Dumberk Banjir Jaga Masih Dirasakan Oleh 395 KK / 745 Jiwa Di Kabupaten Bima, Nusa Tenggar Barat, Minggu (26/1).
“Banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi juga mengisi lima desa di tiga substrat, yaitu zona telinga, area parade dan distrik” “” “”