TATARMIDIA IID – Juga dua minggu dari 6 RTS penduduk. Penduduk 6 RT berbeda ketika mereka memasuki jalan desa yang ditutupi oleh tanah longsor di distrik Simpenn, Kabupaten Sukbumi, Jawa Barat.
Setidaknya 9 lanskap menutup jalan koneksi antara Vila de Crown dan jalan koneksi antara Kungung Kunung Romanga dan desa Chilutak Lohji, distrik Simpanan.
Diketahui bahwa setelah Kamis (33/06/2025), iklim ekstrem menderita bencana di banyak daerah, salah satunya menghasilkan Kingang Kunung Romang dan Chilutak yang terpisah.
Baca juga: Sukbumi Regent dan DPRD Sidak Palabuhan Ratu Siden menemukan bahwa tidak ada perbedaan dalam perselisihan.
Pada hari Kamis (1/3/525), Sukma, penduduk Gunung Romang, mengatakan: “Jalan itu ditutup di desa kami, di mana tanah longsor dan suatu titik berkurang.”
Hasil tanah longsor adalah bahwa empat roda tidak dapat melintasi kendaraan, hanya dua kendaraan roda yang terpaksa memanjat tebing dan area taman.
“Saat ini, kendaraan roda empat tidak bisa pergi, tetapi dapat melintasi taman untuk kedua roda, jadi Anda perlu menggunakan sepeda motor off-road,” Sukma menjelaskan.
Baca Juga: Banjir di Sukabumi 5 Banjir dan Tanah Tanah 5 Mayat masih dihilangkan 3
Kondisi ini tidak hanya melumpuhkan roda penghuni penduduk, bahkan para siswa dari 6 tidak dapat pergi ke sekolah.
Untuk kondisi ini, warga bertanya kepada Pemerintah Pemerintah Kabupaten Sukubami.
“Banyak daerah yang menderita bencana telah diperlakukan oleh mereka yang terlibat. Daerah kami masih berbeda.
Baca juga: Pembaruan Penelitian untuk 3 penduduk dengan darat di Simpenn Sukbumi
“Kami berpikir bahwa pada anak itu, bantuan Boro makanan, alat berat tidak datang selama dua minggu,” keluh penduduk.
Sukma menyatakan bahwa banyak perusahaan terdekat di sektor terdekat mencoba meminta bantuan dalam pinjaman alat berat, tetapi perusahaan meminta pemerintah daerah untuk bertanya.