TATURMIA.ID – Ratusan pengemudi, pengusaha dan komunitas komunitas transportasi umum di Pispanganganan ditunjukkan di Kantor Reggen Sukabumi, Senin (03/02/2025).
Baca Juga : Fakta Terkuak! Sempat Dikira Bantal, Penemuan Mayat di PLTA Ubrug Sukabumi Terungkap
Melihat kru media, lusinan mobil elf dari berbagai bidang, seperti Jampangkulon Surade, Kalibunder, Tegalbuleud, Cianjur dan Garut juga hadir di Badan Transportasi Sukabumi.
Aksi massa yang dimasukkan dalam Asosiasi Transportasi “AEPJN” disebabkan oleh munculnya transportasi umum ilegal yang bekerja terutama di bidang Spidampangan, dan Bupati Sukabumi secara umum.
BACA JUGA: MOBIL DI SURIACANA UNIVERSITAS
Salah satu pejabat massa aksi, Izep Dadang Sukamana sebagai koordinator aksi, mengatakan tindakan itu adalah gerakan ke -4 mereka sejak 2017.
Permintaan utama untuk massa tindakan adalah meminta pemerintah untuk memulai pusat tingkat regional untuk membatasi dan menghancurkan layanan transportasi umum ilegal (biaya ilegal).
“Kami menyerukan sanksi yang jelas dan keras untuk transportasi umum yang gelap atau ilegal,” kata IPP pada hari Senin (03/02).
BACA JUGA: Minibus ELF dengan nomor merah terbalik di Jalan Letter S Cikidang
Misa massa mendesak Layanan Transportasi Sukabumi dan polisi untuk segera mengambil tindakan untuk menumbuhkan biaya ilegal di daerah laba -laba -kampangan.
Baca Juga : Timnas Indonesia Kalah 1-5 dari Australia, STY Angkat Bicara
Pengemudi mengeluh bahwa kenaikan taksi gelap Elf naik, apalagi mendapatkan uang untuk pulang untuk BBM tidak cukup.
“Kami telah melakukan tindakan ini karena di daerah itu, transportasi ilegal mengambil penumpang yang sewenang -wenang,” kata CEP.
BACA JUGA: 64 Adegan Membunuh Taksi -Komentar Bergerak di Jakakarta Tewas di Bogor telah menolak mayat di Sukabumi
Massa tindakan memperkirakan bahwa otoritas yang relevan terkesan karena diabaikan, tidak ada sanksi ketat terhadap biaya ilegal.
“Kami mendesak sendi untuk memberikan sanksi yang terkait dengan pelaku kejahatan kecil untuk menjadi kejahatan serius karena mereka sangat berbahaya bagi pengalihan peri.” Selesai. (*)
