Tatramidia -ID – Polisi Jawa Barat telah mengatakan bahwa konteks Bandung Rumah Sakit Hassan Sadikin (RSHS) dari Program Pendidikan Spesialis Pendidikan (RSHS) saat ini diduga melakukan pemerkosaan keluarga.
Direktur Investigasi Kriminal Polisi Jawa Barat Cambes Polwan mengatakan bahwa Priguna dikenal sebagai kecenderungan untuk menyimpang dari perilaku seksual, yang merupakan kekuatan pendorong utama dari tindakannya.
Pada hari Jumat (8 April 2021) Surwan berkata, “Fantasi seperti apa dengan seks.”
Baca lebih lanjut: Kasus permanen anestesi preguna dan keluarga pasien untuk tidak melakukan rudap keluarga tidak bekerja
Kebenaran yang luar biasa telah terungkap, tersangka dilaporkan telah menikah baru -baru ini. Meskipun dia sudah menikah, ditemukan bahwa situasinya tidak dapat menghentikan tersangka di hadapan ilusinya.
Selain itu, Surawa curiga bahwa Priguna tertarik pada situasi di mana pasangannya tidak sadar. “Itu adalah semacam imajinasi saya sendiri
Sebelumnya, polisi merilis insiden itu pada 7 Maret 2012, bahwa Priguna dituduh memperkosa FH (25) RSHS Bandung.
Baca lebih lanjut: Tubuh wanita harus dibunuh dan rudapax dalam penanaman teh Sayyju
Kepala Polisi Regional Jawa Barat, Komisaris Polisi Hendra Rochmwan sebelumnya menjelaskan bahwa kasus tersebut dimulai ketika tersangka membawa orang tersebut di lantai 7 gedung MCHC dari rumah darurat berdasarkan pengumpulan darah.
Hendra menjelaskan, “Pergi ke gedung MCHC, tersangka diminta untuk mengganti gaun itu dengan operasi hijau dan celananya juga diminta untuk mengenakan pakaian. Kemudian pelaku meninggalkan perburuan berburu dan kanan dalam perburuan,” jelas.
Tidak hanya itu, pelaku dengan jelas menyuntikkan cairan dengan selang ivy ivy terhubung ke tubuh korban.
Baca juga: rumor! Ini adalah pengakuan Shaman Kabui, yang bangkit seorang wanita cantik di Sukabumi
Dalam waktu singkat, korban mulai merasa menyenangkan dan akhirnya tidak sadarkan diri.
Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 04.00 WIB, korban bangun dan mengganti pakaiannya sebelum kembali ke ruang gawat darurat.