avielletech.com – Ramadhan, sering diterima dari kebahagiaan dan persiapan penuh, berbagai kebiasaan.
Di antara mereka sebagai tradisi migran berasal dari Ciamis, Jawa Barat.
Tradisi migran berasal dari kata “mis.” Yang berarti “contoh” atau “perubahan”.
Baca Juga: Saung Wulan Tambun Bekasi, Pariwisata Kuliner Sundane
Secara harfiah, terjemahan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Tradisi migran telah melampaui generasi generasi komunitas CIAMIS, dan biasanya diadakan di situs web Bojong Galuh di Cimaragas.
Tradisi ini terdiri dari serangkaian kegiatan dengan makna yang mendalam.
Baca Lagi: Masakan Sederhana Sekarang: Reaksi Bayam Ukuran Baik Untuk Keluarga
Sebelum acara utama, anak perempuan biasanya dilakukan untuk anak -anak atau keramas.
Paradoks ini telah menjadi simbol, yang ketika jabatannya adalah seseorang harus murni dan suci.
Akhir dari tradisi ini adalah doa umum kuburan leluhur.
Baca Lagi: Tiga Sumule Sundan Nyata, Tugas di Herediter Infinite
Orang -orang berkumpul untuk berdoa bagi leluhur dan meminta berkat dan bagaimana memperkuat bulan Ramadhan.
Selain doa, kegiatan ini juga dipenuhi dengan membersihkan makam tempat dan leluhur.