Warisan Nenek Moyang, Kue Keranjang Imlek Memang Tak Lekang oleh Waktu

Tatarmedia.

Read More : Polisi Ungkap Fakta Kasus Wanita Selundupkan Sabu ke Lapas Nyomplong Sukabumi Pakai Alat Kontrasepsi

Nia Gao atau dikenal sebagai kue keranjang adalah mangkuk tradisional Cina.

Dari konsistensi lengket, kita dapat menebak bahwa bahan dasar utama adalah tepung beras perekat.

Baca Juga: Mengapa jeruk simbol kebahagiaan untuk merayakan Tahun Baru Cina?

Menariknya, keranjang bukan hanya makanan lezat, tetapi mereka juga memiliki makna yang berarti bahwa kue perekat ditransfer ke ikatan sosial antara anggota keluarga.

Tak perlu dikatakan, itu membutuhkan kesabaran tinggi untuk menghasilkan kue yang sangat lezat ini.

Baca Juga: Meluncurkan Fakta Legenda Monster Nian, Peran Utama dalam Merayakan Tahun Baru Imlek

Faktanya, produsen kue dapat menghabiskan dua hari untuk mematahkan makanan yang satu ini.

Ini dikenal untuk GAO, yang berarti bahwa kue tahunan ini memiliki beberapa nama berbeda di setiap tempat.

Read More : Gempabumi Magnitudo 4,7 Guncang Sulawesi Pusat Gempa di Darat

Seperti dalam fenomena timur, itu disebut keranjang karena dicetak dalam “keranjang” kecil.

Baca Juga: Odeon Chinatown Sokabemi Tematik Pusat Kuliner di Sukabumi

Sementara di beberapa daerah dalam fenomena barat beberapa menyebutnya Dodol Cina karena menunjukkan bahwa kue itu benar -benar dari Cina.

Namun, nama lain yang biasa terdengar di Hokkian adalah Tiⁿ Kwee, yang berarti kue manis.

Ini menyulitkan orang untuk berpikir jika kue ini memiliki rasa yang manis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *