avielletech.com – Ratusan siswa SMKN I Gunungguruh Kabupaten Sukabumi berdemonstrasi di halaman sekolah, Jalan Tapos, Sibolang, Kecamatan Gunungguruh.
Dalam aksi demonstrasi tersebut, mereka membawa poster sebagai bentuk protes terhadap transparansi tunjangan sekolah (DSP) dan tunjangan kerja lapangan (PKL).
Mahasiswa tersebut meminta uang DSP senilai 3 juta dan uang PKL senilai Rp 1 juta sebagai kewajibannya.
Baca juga: Virus! Nasabah BRILink Gagal dalam Upaya Penipuan Menggunakan Foto Transfer Palsu, Menyesatkan dan Menipu.
Menguatkan keterangan para siswa, Wakil Rektor Bidang Kesiswaan SMKN Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Tukimin, mengaku kepada avielletech.com tak berhak menjawab permasalahan tersebut.
“Sebenarnya saya tidak punya kewenangan menjawabnya, saya kira jawabnya pemilik sekolah saja, biayanya setahu saya hanya hadiah di rapat komite,” kata Tukimin, Selasa. (22). /10).
“Oleh karena itu, anak-anak (siswa) bertanya-tanya dan langsung dijawab oleh kepala sekolah, seperti pertanyaan kenapa masjid belum dibangun, dll. Bantuan administrasi sekolah (OSA). ) Artinya orang tua, ”mungkin warga. , dan hampir 500 juta dikeluarkan untuk membangun masjid,” jelasnya.
Baca Juga: Jalan Pelabuhan Sukabumi II Diblokir Petani Ungkap DPTR Kabupaten Sukabumi
Tukimin juga mengatakan, untuk hadiah DSP, jika mereka (siswa) tidak mampu membayar, tidak ada sanksi.
“Namanya cinta, artinya gratis. Kalau misalnya tidak bisa bayar, yasudah. Sederhana saja. Mudah-mudahan tidak bertahan selamanya,” jelasnya.
Aksi santri ini terjadi secara tiba-tiba usai acara Hari Santri pada Selasa (22/10/2024).
Baca juga: Buruk! Bocah 10 tahun di Lengkong diduga nakal
“Situasinya sudah diatur, tidak ada salahnya, pekerjaan ini 100 persen anak polos yang bertanya, (kemudian) kita lakukan antara wakil kepala sekolah (Vaka) masing-masing, kebetulan kepala SMK 3 dan anak-anak” jelas kami. di lapangan alhamdulillah sudah jelas, mudah-mudahan tidak lama lagi,” kata Tukimin, Rabu (23/10/2024).