avielletech.com – Jambu Citra berbentuk lonceng dengan ciri buah yang padat, kadar air yang tinggi, dan rasa yang manis membuat Jambu Citra digemari masyarakat.
Salah satu varietas jambu air menjadi favorit dan dipopulerkan oleh para petani di Desa Menawan, Gebok, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Bahkan bibit jambu citra yang ditanam di Desa Menawan pun bukan berasal dari daerah tersebut, menurut informasi Siswadi, salah satu warga yang juga merupakan petani asli Desa Menawan. Ia mengatakan, desanya sebenarnya memiliki jenis jambu air jenis cinchalo.
Baca juga: Tumbuhnya Sektor UKM, BIS kembali selenggarakan program BRILLIAN Youth Entrepreneurship Empowerment 2024.
“Awalnya jambu cincalo tumbuh di desa kami, tapi pasarnya kurang populer.” Lalu ada petani di desa kami yang aktif berinovasi dan pergi ke Salaman daerah Magelang untuk membeli benih. Awalnya mereka tidak mengetahui jenis jambu itu, hingga akhirnya tumbuh dan ternyata itu adalah jambu citra” yang laris manis di wilayah Jakarta. kata Siswadi.
Saat ini di Desa Menavan rata-rata setiap rumah mempunyai jambu citra, sehingga di Desa Menavan jumlah jambu citra terus bertambah hingga mencapai ribuan pohon.
Melihat potensi citra jambu biji dan ilmu yang dimiliki Siswandi, akhirnya ia mengajukan Pinjaman Usaha Rakyat (KUR) ke BIS untuk merawat citra jambu biji yang ia gunakan untuk membeli pupuk dan pestisida. Bagi pria berusia 43 tahun ini, pemeliharaan pohon jambu citra harus optimal.
“Kamu tidak bisa mengkhawatirkannya secara sembarangan.” Pohon yang bunganya lebat ditempatkan pada jarak kurang lebih 20 cm agar hasilnya maksimal. Jambu biji tersebut kemudian dibungkus dengan plastik sebelum akhirnya dipanen,” jelas Siswadi.
Tak hanya untuk membeli pupuk dan pestisida, KUR BRI juga ia gunakan untuk membeli jaring perangkap predator jambu citra, yaitu kelelawar. Perlahan tapi pasti. Hampir enam tahun ia menjadi petani jambu citra, dan dalam kurun waktu tersebut Siswadi juga mendapat KUR dari BIS.
Baca juga: Tak kurang dari 2,6 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah akan menerima pembiayaan KUR BRI pada tahun 2024.
Awalnya Siswadi hanya memiliki 50 pohon jambu citra yang ia tanam sendiri. Namun karena tingginya permintaan pasar dan peluang usaha yang menjanjikan, Siswadi kini memiliki sekitar 150 pohon jambu citra. Dengan memanen ratusan pohon, Siswadi bisa menghasilkan sekitar tiga ton jambu citra.
Hasil panennya terlihat sangat memuaskan, namun bukan berarti Siswadi tidak pernah gagal dalam prosesnya. Tidak sekali, tidak beberapa kali. Bagi Siswadi, kegagalan satu kali bukan berarti kegagalan abadi.
Kegagalan panen, jelas Siswadi, biasanya disebabkan oleh gangguan hama yang menyebabkan pembusukan, pembusukan, dan bintik hitam pada buah. Umumnya juga disebabkan oleh musim, kadang hujan, kadang panas.
“Kalau tidak menyemprot insektisida, bisa terserang hama yang menyebabkan buah mudah busuk.” Jika tidak segera dibuang, bisa menular ke jambu biji sehat lainnya. Suatu ketika seratus bobot gagal karena bintik hitam dan busuk. sang kolektor tidak mau karena ada cacat sedikit pun, suatu malam dibawakan “Ke Jakarta bisa jadi sial,” aku Siswadi.